Sunday, December 18, 2011

Kenangan Selama Tahun 2011


Indonesia juara umum SEA Games XXVI
Sebelum digelar, yang jadi pemberitaan utama SEA Games XXVI adalah masalah korupsi wisma atlet dan betapa banyak venue yang akan dipakai masih belum siap. Banyak yang ragu SEA Games XXVI bakal digelar sesuai jadwal. Bahkan ada yang pesimis sebaiknya dibatalkan saja jika belum siap. Tapi, SEA Games XXVI tetap berlangsung. Saat pembukaan panitia menyuguhkan upacara pembukaan paling megah yang pernah dibuat sepanjang SEA Games. Tidak hanya pembukaannya yang megah. Para atlet Indonesia juga menorehkan prestasi gemilang. Totalnya, kita mengumpulkan 478 medali dengan rincian 182 emas, 151 perak, dan 145 perunggu. Para peraih medali mendapat bonus jutaan rupiah atas prestasi mereka. Sebuah penghargaan yang layak karena mereka sudah membuat kita bangga.


Syahrini dengan segala tingkahnya
“Sesuatu”; “Alhamdulillah yah”; “jambul khatulistiwa”; “bulu mata anti badai.” Itu semua diucapkan Syahrini yang kemudian jadi ngetop. Selepas “cerai” dengan rekan duetnya, Anang Hermansyah, Syahrini dituntut survive di jagat hiburan sendirian. Bersandar pada single lagu saja rasanya tak mungkin. Ia butuh lebih dari itu. Lepas dari Anang, kita melihat sosok Syahrini sesungguhnya. Ia bisa mencipta tren—entah tren itu disuka atau dibenci. Dan Syahrini tak peduli jika toh banyak yang membencinya. Bicaranya masih manja dan dibuat-buat, dandanannya tetap menor. Nampak sekali pelantun “Kau yang Memilih Aku” itu menikmati betul jadi sorotan dari penggemar maupun pembencinya. Tengok saja sensasinya saat bertemu David Beckham (ia berdandan khusus meniru Victoria Beckham, istri David). Atas segala sensasi yang sudah dibuatnya setahun ini, Syahini, for better or worse, telah mewarnai hidup kita.

Ayu Ting Ting mencari “Alamat Palsu”
Bagaimana sebuah lagu yang rilis tahun 2007 justru ngetop luar biasa empat tahun kemudian? Kami berteori, meminjam teori tipping point Malcolm Gladwell, lagu “Alamat Palsu” Ayu Ting Ting telah menemukan tipping point-nya, titik balik yang mengubah segalanya justru jauh setelah lagunya sendiri lahir. Fenomena ini juga menjungkir-balikkan anggapan kalau penyanyi yang bikin lagu ngetop, tapi Ayu justru dibuat ngetop oleh lagu. Orang suka lagunya dulu yang norak tapi catchy baru kemudian menyukai pelantunnya, seorang gadis manis baik hati, pedangdut berdandanan sopan yang sekali lagi membuktikan jenis musik ini tak hanya mengandalkan goyang sensual.

SM*SH bikin boyband booming
Semula, tak pernah ada yang menyangka tren musik pop melayu yang mendayu-dayu bisa hilang seketika. Walau lebih banyak dikutuk, tren musik melayu terbilang perkasa dengan hit dari Kangen Band, ST 12, atau Zivilia. Tapi, tahun 2011 bukan milik mereka. Tahun ini milik SM*SH. Semua penyanyi pop sudah mencoba menjegal musik melayu dengan single masing-masing, tapi yang bisa menggusur rupanya barisan boyband. SM*SH adalah pelopornya. Tren boyband yang diawali SM*SH juga berbeda dengan tren serupa pada 1980-an oleh Trio Libels maupun Coboy tahun 1990-an. Jika tahun 1980-an dan 1990-an mengacu pada boyband di Amerika maupun Inggris macam New Kids On The Block (NKOTB), Backstreet Boys, N’Sync, Westlife, atau Take That, kiblat boyband dekade kedua 2000-an adalah Korea atau tepatnya musik K-Pop. Yang menjadi acuan adalah Super Junior, 2PM, TVXQ, SNSD, Wonder Girls.

Briptu Norman joget India
Tahun ini masih lahur orang-orang yang ngetop berkat You Tube. Saat Briptu Norman jadi omongan di You Tube karena lipsync dan joget India ‘Chaiya Chaiya” ketika bertugas dalam seragam polisi, semua orang kuatir nasibnya di ujung tanduk. Ia bakal kena sanksi. Dukungan masyarakat kemudian membelokkan nasib Norman. Lembaga Polri memanfaatkan Norman menjadi artis mereka. Norman digilir ke media dan TV. Orang senang melihatnya joget India. Polisi mendapat citra baik. Tapi rupanya hati Norman bukan ingin menjadi polisi. Ketika harus betugas kembali menjaga posnya di Gorontalo sana, Norman menolak dan memilih jadi artis. Nasibnya sebagai artis belum ketahuan (walau sudah banyak yang meragukannya karena ia unik saat pakai seragam polisi), tapi tahun ini ia sudah membuat kita berpaling padanya.

Pernikahan Putri Sultan HB X
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA-- Mempelai putra Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara resmi menjadi suami Gusti Kanjeng Ratu Bendara, setelah melaksanakan ijab qabul atau akad nikah di Masjid Panepen Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Selasa.

Ijab qabul dipimpin Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku wali nikah Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara. Dalam ritual itu, Sultan menikahkan putri bungsunya GKR Bendara dengan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Yudanegara.

"KPH Yudanegara, saya nikahkan kamu dengan putri saya GKR Bendara," kata Sultan dalam Bahasa Jawa. "Saya terima nikahnya GKR Bendara dengan mas kawin Al Quran, seperangkat alat shalat, dan perhiasan," ucap KPH Yudanegara juga dalam Bahasa Jawa.

Meskipun berasal dari Lampung dan tidak terbiasa berbahasa Jawa, Yudanegara lancar mengucapkan ijab qabul. Prosesi ijab qabul di Masjid Panepen disaksikan abdi dalem kaji, penghulu keraton, petugas dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Kraton, dan keluarga keraton. GKR Bendara tidak dihadirkan dalam prosesi tersebut.

Dalam prosesi itu Sultan hadir terlebih dulu di dalam masjid yang keempat pilarnya yang berwarna hijau dihias dengan untaian bunga. Sultan duduk lesehan di atas karpet hijau yang ditaburi bunga melati.

Sultan yang mengenakan busana surjan bermotif bunga duduk di depan meja kecil yang dihias untaian bunga. Sultan kemudian memerintahkan GBPH Prabukusumo dan GBPH Cakraningrat untuk memanggil Kanjeng Raden Pengulu (KRP) Dipodiningrat dan GBPH Hadiwinoto beserta rombongan pengantin pria untuk hadir di masjid. KPH Yudanegara hadir mengenakan busana atela putih.

Selanjutnya, Sultan memberikan perintah kepada KRP Dipodiningrat untuk memulai rangkaian acara ijab qabul dengan khutbah nikah dan doa. Prosesi dilanjutkan dengan pengucapan ijab qabul. Usai pengucapan ijab qabul doa nikah dan diteruskan penandatanganan akta nikah oleh pengantin pria dan para saksi yang dilakukan oleh petugas KUA Kecamatan Kraton.

Setelah semua rangkaian prosesi selesai, Sultan memerintahkan KGPH Hadiwinoto untuk mendampingi rombongan pengantin pria kembali ke Kasatriyan.

Setelah ijab qabul, prosesi pernikahan GKR Bendara dengan KPH Yudanegara akan dilanjutkan dengan ritual "panggih" pengantin di Bangsal Kencana.

sumber lebih lanjut dari sini dan sini

2 comments:

  1. yang nomor 1 membanggakan banget sobat

    ReplyDelete
  2. setuju sobat, walaupun sepak bola juara dua tak apa, yang penting juara umum

    ReplyDelete